0
Home  ›  Tidak Ada Kategori

Berkunjung Ke Surabaya, 5 Makanan Khas Surabaya Ini Wajib Kamu Coba

Makanan Khas Surabaya, Rawon, Spikoe, Spiku

Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur. Kota Pahlawan yang juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota yang yangat hidup kuliner Njowonya dan juga wisatanya.

Lahir dan besar di Lampung, tak pernah sekalipun terlintas di benak saya bahwa kelak saya akan menjadi warga Surabaya. Semua mengalir begitu saja, tidak ada yang bisa menghentikan. 

Begitulah, suratan takdir mencatat perjalan seorang manusia. Setelah ngiderbae, alias melanglang ke beberapa negeri orang, kembali ke Lampung sebentar, lalu ke Jakarta. Tanpa menyadari bahwa tangan Tuhan sedang bekerja untuk saya mengenal rasa. Saya dipertemukan dengan pria Surabaya. Melanjutkan hidup di Jakarta bersamanya, pindah ke Cikarang, lalu ikut dia kembali ke Surabaya. Semua terjadi begitu cepat dan tak terencana.

Jelas ada banyak perbedaan yang saya dapati di kota Pahlawan ini. Dari segi bahasa, saya tidak begitu pandai dalam penggunaan bahasa Jawa, kecuali Jawa ngoko. Gak elok rasanya bicara sama yang lebih tua, terutama mertua, memakai bahasa ngoko. Alhasil kami bicara dengan tetap menggunakan bahasa Indonesia. Sedikit-sedikit suami mengenalkan saya dengan culture Surabaya. Termasuk wisata dan kulinernya. Ini yang paling asik. Hahahaha.

BACA JUGA: MINUMAN HERBAL PENCEGAH COVID-19

Ada banyak tempat indah yang bisa dikunjungi di di kota ini. Sangat wajar jika kemudian ramai wisatawan berdatangan untuk merasakan kesenangan dan keseruan tempat wisata di sini.

Bicara mengenai wisata Surabaya, jelas dong tidak ketinggalan dengan kulinerannya. Karena jalan-jalan, makan, dan jajan itu kesatuan yang tak boleh dipisahkan. Setuju kan, Gaes?

Nah buat kamu yang sudah sampai di salah satu tempat kiblatnya wisata Indonesia ini, sangat disayangkan jika sampai melewatkan 5 makanan khas yang dimiliki kota ini. Apa saja sih kelima makanan tersebut?

Ini dia.

Rawon

Rawon merupakan menu spesial yang menjadi santapan favorit masyarakat luas Surabaya. Masakan yang berbahan dasar daging sapi berkualitas ini memberikan sensasi yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang memakannya. Daging yang empuk, kuah yang berwarna hitam perpaduan biji kluwak dan rempah dapur yang khas, dengan taburan tauge pendek, daun bawang dan bawang goreng, memberikan keharuman yang dapat membuat perut lapar ingin terus menambah nasi. Lupakan dietmu, Gaes.

Untuk bisa mencicipi makanan ini sangat mudah, karena banyak sekali penjualnya di sepanjang jalan-jalan di Surabaya. Rumah makan rumah makan, restoran, maupun warung emperan pinggir jalan. Biasanya menu ini dihidangkan dengan sambal terpisah agar penikmatnya bisa menyesuaikan selera pedasnya, dan kerupuk udang yang lebar. Sudah kebayangkan nikmatnya rawon? Akan lebih nikmat jika tidak hanya dibayangkan. Tetapi, Cuss mampir di rumah makan yang menyediakan rawon khas Surabaya.

BACA JUGA: 6  DESTINASI WISATA KEREN YANG PATUT DIKUNJUNGI

Tahu Tek


Rawon, tahu tek, tahu campur, lontong balap, spikoe, spiku

Makanan yang mengandung bumbu berupa petis udang, kacang tanah dan kecap ini sangat cocok dimakan dalam suasana apa pun. Musim panas jadi, musim penghujan juga mantap.

Namun begitu, makanan yang berbahan dasar tahu dan telur (tahu dipotong-potong kecil, didadar dengan telur, lalu dipotong-potong) dan lontong ini lebih pas jika dinikmati sebagai pengganjal perut sementara. Karena meskipun ada potongan lontong yang dapat mengenyangkan perut, serta bertabur tauge rebus, bawang goreng, dan kerupuk unyil, kenyangnya makan tahu tek tidak akan bertahan lama. Sebentar saja kamu bawa jalan-jalan, perutmu pasti akan berasa keroncongan lagi.

Semanggi

Makanan khas Surabaya lainnya adalah, Semanggi. Di Lampung tempat saya lahir dan tumbuh sebelumnya, daun semanggi merupakan tumbuhan liar yang banyak di jumpai di pematang sawah. Tetapi sepertinya belum ada yang tahu jika tumbuhan ini bisa dikonsumsi oleh manusia, sehingga daun semanggi di sana dianggap sebagai tumbuhan yang tidak berguna, sehingga orang memusnahkannya ketika hendak memulai bercocok tanam.

Saya tidak pernah menyangka, di Surabaya tumbuhan ini bisa disulap menjadi makanan yang enak khas Surabaya. Bahkan banyak yang sengaja membudidayakannya menjadi tanaman yang bermanfaat.

Olahan semanggi ini sangat unik. Daun yang sudah matang ditaruh dalam pincukan daun, disiram dengan saus bumbu yang berlimpah. Sekilas mirip dengan pecel, tetapi keduanya sungguh berbeda. Jika pecel menggunakan bumbu kacang goreng yang dihaluskan, saus semanggi terbuat dari ubi jalar yang digoreng. Bumbu pecel berasa ada kencurnya sedangkan semanggi tidak menggunakan kencur sama sekali.

Semanggi banyak dijual di pinggir-pinggir jalan oleh ibu-ibu. Mereka biasanya mangkal hanya dengan membawa peralatan sederhana rinjing sebagai wadah untuk membawa semuanya, yang digendong dengan menggunakan selendang saja. Tikar dan kursi untuk duduk para pembeli.

Satu pincuk semanggi hanya dihargai Rp. 10.000 saja. Sangat murah dengan porsi yang lumayan besar, dengan pelengkap 4 varian rempeyek yang bisa dipilih oleh pembeli. Kacang tanah, rebon (udang kecil yang telah diawetkan), teri, dan kacang hijau. Ukuran rempeyeknya pun luar biasa besar dan pembeli bisa pilih mau varian apa. Bisa juga dipilih semua, karena satu pincuk semanggi akan mendapat 3 - 4 rempeyek. Wow banget, apalagi bagi yang suka ngemil kriuk-kriuk.

Makanan semanggi juga sangat cocok untuk kamu yang vegetarian, tinggal disesuaikan saja dengan rempeyeknya. Jangan meminta peyek yang teri dan rebon tentunya.

Lontong Balap

Makanan ini pakai lontong Gaes. Yaelaaah namanya juga lontong! Lontong Balap.

Jelas ya. Terdiri dari irisan lontong, tahu goreng, lentho (campuran terigu, dan kacang ucu yang dibumbui, dibentuk kayak perkedel, lalu digoreng),  dan tauge panjang yang banyak. Disiram dengan kuah sayur tauge, beri kecap, dan sambal khusus berwarna hitam. Sekilas lontong balap ini isinya agak mirip dengan ketoprak yang sering kita jumpai di pinggir jalanan Jakarta. Bedanya, kalau ketoprak memakai saus kacang, dan teksturnya kental, sedangkan lontong balap menggunakan kuah berlimpah seperti soto.


Rawon, tahu tek, tahu campur, lontong balap, spikoe, spiku

Spikoe

Siapa yang tidak kenal spikoe? Namanya sudah sangat terkenal. Makanan satu ini bukan untuk teman nasi tentu, tetapi bisa dijadikan oleh-oleh buat keluarga tercinta ketika pulang ke rumah selepas jalan-jalan di Surabaya.

Spikoe berupa kue berlapis yang lembut ini sebenarnya kue khas jaman  kolonial Belanda, tetapi menggunakan bahan rempah Indonesia, di antaranya kayu manis, cengkeh, pala dan lain-lain. Jadi tidak heran jika kue spikoe ini rasanya beda dari kue kue lainnya. Karena memang mengandung rempah yang membuatnya berbeda.

Sayangnya makanan yang bentuknya kue basah ini hanya bisa bertahan 3 - 5 hari saja jika di suhu ruang. Tergantung dikukus atau dipanggang. Jadi akan sedikit riskan jika dibawa sebagai oleh-oleh yang memakan perjalanan panjang.

Selain itu harganya juga lumayan mahal jika dibandingkan kue lainnya, karena memang menggunakan bahan yang berlimpah. Penggunaan telurnya saja bisa sampai puluhan butir.

Gimana? Sudah cukup tergoda dengan 5 tawaran kuliner khas Surabaya yang menggiurkan di atas? Sekarang, saatnya buat kamu mencari dan mencicipi sendiri kelima makanan tersebut. Kenyang, puas, dan gak bikin isi kantong jeblok.

Ida Raihan
Surabaya, Kamis, 09 Januari 2020 (13:22)
39 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS