BLANTERVIO103

Selamat Berkat Sholawat

Selamat Berkat Sholawat
24 September 2018
Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

Diriwayatkan bahwa makna shalawat Allah kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa salam adalah pujian Allah atas beliau di hadapan para Malaikat-Nya, sedang shalawat Malaikat berarti mendo’akan beliau, dan shalawat ummatnya berarti permohonan ampun bagi beliau sholallahu ‘alaihi wa salam (sumber Almanhaj.co.id)

Jika orang banyak membaca sholawat, maka kelak akan peroleh syafaat dari nabi Muhammad sholallahualaihi wa salam. Sebagai hadiah karena telah mendoakan beliau.

Ketika saya masih kecil dulu, ibu selalu berpesan, untuk perbanyak membaca sholawat ketika saya berada di perjalanan. Begitu juga ketika kami mengalami ketakutan.


Pernah suatu malam, kami di rumah bertiga. Saya, Mamak, dan adik yang masih kecil, dalam gendongan mamak. Ayah sedang entah kemana, ketika tiba-tiba hujan datang dengan sangat deras. Halilintar menyambar-nyambar dengan kelebatan yang menakutkan. Damar (pencahayaan terbuat dari kaleng bekas susu bendera, pakai sumbu, dan minyak tanah) meliuk-liuk sebentar-sebentar mati. Geluduk berkali-kali menggelegar menyeramkan. Sedangkan angin tidak berhenti-henti menderu. Suara-suara ranting patah berkali-kali menghantam atap rumah yang terbuat dari seng, menambah suasana makin mencekam. Saya hanya berharap, rumah kami tidak ambruk saat itu. Rumah jatah pemerintah terbuat dari papan yang telah usang dan kayu mulai reot akibat dimakan usia. Benar-benar terasa horror.

Dalam kondisi seperti itu, pesan mamak hanya satu, bersholawat. Itu satu-satunya yang bisa kami lakukan sambil menjaga damar agar tetap menyala.

Keesokan harinya, kami melihat pepohonan besar banyak yang tumbang. Bersyukur tidak ada satupun yang menghantam rumah. Padahal jika terjadi satu saja menghantam rumah, bisa dipastikan rumah kami hancur, dan penghuninya entah apa kabarnya. Tetapi Allah menyelamatkan kami.

Di kesempatan berikutnya, ketika saya berada di sebuah perjalanan bus yang saya tumpangi dari pelabuhan Bakauheni berhenti di terminal Raja Bassa. Saat itu jam dua belas malam, ketika seorang pria muda berperawakan tinggi, berkaos oblong putih ketat juga masuk bis dan duduk di samping saya. Mengenalkan diri sebagai Gultom. Dia terus mengajak ngobrol tetapi saya tak begitu menanggapi, hingga terakhir kami bicara, ketika dia turun dan kembali dengan membawa dua cups Pop Mie yang sudah diseduh. Satu disodorkan kepada saya.

Beberapa kali saya menolak, namun ia terus memaksa.
"Saya lihat kamu belum makan apa-apa sejak di kapal sore tadi." Katanya. Dari situ saya tahu kalau dia ternyata sudah memperhatikan saya sejak masih di kapal antara Merak dan Bakauheni. Entah mengapa, saya menerima Pop Mie pemberian dia meskipun canggung. Biar dia diem pikir saya.

Hanya ilustrasi

Saya lihat, dia memakan mie di tangannya dengan lahap. Dan menyuruh segera makan yang di tangan saya.
"Agar tidak dingin." Katanya. Jengah, saya pun menyendok, dan memasukkan sesuap ke mulut. Pada kunyahan pertama itulah, saya kehilangan keseimbangan. Entah apa yang terjadi. Saya kehilangan kesadaran. Mungkin saya tertidur. Dan ketika saya terbangun, jilbab saya sudah lepas, rambut saya acak-acakan. Orang di samping saya pun sudah berganti. Kali ini seorang pria tua yang duduk di kursi bekas Gultom. Pria muda itu sudah entah kemana. Pukul 04:00 pagi. Itu artinya tiga jam lebih saya tidak sadarkan diri.

"Kamu sudah bangun." Ucap pria tua itu. Saya masih bingung.
"Bapak kan sudah pesan, kamu turun di pom Damri saja yang aman. Jangan di terminal Raja Bassa, kok tetap turun di sini?" Lanjut Bapak itu.

"Bapak?" Bisik saya. Heran kenapa beliau ada di sana. Seharusnya beliau sudah tidak ada di sana. Karena beliau sudah turun sejak sore di sekitar Kalianda.

Kami bertemu ketika saya salah masuk bis di Bakauheni. Ketika hendak berganti bis, beliau membawakan tas pakaian saya. Beliau juga duduk di kursi sebelah saya. Namun tidak lama. Setelah berpesan agar saya turun di pom Damri, beliau langsung turun tidak jauh dari pelabuhan. Bagaimana mungkin Bapak itu tiba-tiba ada di samping saya, dalam keadaan saya begini?

"Untung bapak segera datang, jika tidak, entah bagaimana denganmu." Ucap bapak itu lagi. Lalu lanjutnya, "Ayo, bawa semua barangmu, dan ikuti Bapak." Bapak itu langsung turun dari bis. Dengan tergesa saya mengikutinya. Entah mengapa, meskipun baru saja terkena bius, mengikuti bapak ini, sama sekali tidak ada curiga ataupun takut.

Tidak sampai lima menit, kami sampai di pom Damri. Bapak itu menyuruh saya masuk, setelah sebelumnya melempar tas pakaian saya di bawah kursi. Saya melangkah masuk bis. Namun baru selangkah, saya kembali berhenti. Saya perlu mengucapkan terimakasih kepada si bapak. Sayangnya, entah apa yang terjadi, ketika saya akan mengucapkan terimakasih ke bapak tersebut, di samping saya sudah tidak ada siapa-siapa. Saya pun tidak jadi naik. Turun dan mencari bapak itu. Saya ingin mengucapkan terimakasih. Nihil. Saya hanya melihat tiga orang saja. Satu penjaul jajanan, satu kondektur, dan satu pria muda di loket. Senyap, tidak ada siapa-siapa lagi. Bapak itu menghilang tanpa jejak.

Kelak, ketika saya kembali harus melewati terminal itu, jarak antara terminal dan Raja Bassa ternyata tidak kurang dari lima belas menit dengan naik motor (saya naik ojek ketika itu). Sedangkan ketika bersama Bapak itu, dengan berjalan kaki, kami sudah berada di tempat dalam waktu tidak lebih dari lima menit. Siapa Bapak itu? Saya hanya meyakini, beliau mahluk Allah yang dikirim untuk melindungi saya berkat sholawat yang saya baca. Masya Allah...

Ida Raihan
Disunting ulang, Minggu, 16 Sept 2018 (20:08)

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 51 comments:

  1. Banyak keberkahan kalau rajin bershalawat, ya. Terima kasih banyak sudah mengingatkan, Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Makanya kita sangat dianjurkan banyak banyak baca sholawat.

      Delete
  2. Masya Allah. Benar, Mbak. Memperbanyak shalawat dikala suka maupun duka. Saya pernah praktekin ketika mau lairan.Disamping baca ayat2 quran. Membantu banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh... bisa saya tiru ini Mbak nanti kalo pas mau lairan.

      Delete
  3. alhamdulilah selamat ya mba..kalau kata ust Mansyur solawat jg bisa membantu dikabulkannya doa, ucapkan saja yg banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak. Iya, semoga doa foa segera terkabul.

      Delete
  4. memperbanyak salawat kepada Nabi semoga jadi penghantar kita menjadi golongan orang yang mendapaat syafat nabi saat di akhirat kelak, aamiin

    ReplyDelete
  5. Astaghfirullah... Pengalamannya di atas bus nenyeramkan sekali mbak. Alhamdulillah dilindungi Allah berkat sholawat.

    ReplyDelete
  6. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah.

    Ya Allah. Alhamdulillah Allah menjaga berkah shalawat ya Mbak.

    ReplyDelete
  7. Ya Allah, saya merasa malu jadinya, kapan ya bersholawat. Membaca shalawat memang banyak manfaatnya ya. Mama saya juga gitu, kalau ada hujan yang sangat lebat menyuruh kami, anak-anaknya untuk bersholawat.


    Semoga kita terhindar dari hal-hal buruk ya, Mbak. Semoga pengalaman yang seram itu tidak terjadi lagi. Semoga kita selalu dilindungi Allah. Aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Mamak saya juga gitu. Pesannya selalu bersholawat.

      Aamiin. Iya tu pelajaran banget.

      Delete
  8. Ini juga salah satu pesan ibu dan alm abah saya Mbk,jangan lupa baca shalawat ketika bepergian. Aku merinding bacanya..

    ReplyDelete
  9. Ya Allah Mbak, deg2an banget bacanya. Tetap waspada ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yupz! Harus terus menerus minta tolong ke Allah.

      Delete
  10. Masya Allah berkah sholawat. Ibu saya yang paling sering mengingatkan untuk sering sholawat. Terima kasih ya mbak. Saya jadi ingat sama ibu

    ReplyDelete
  11. Masya Allah,cerita di bis kok horror gitu... Tapi Alhamdulillah gpp kan, Mbak?

    ReplyDelete
  12. Aku juga selalu bilang ke anak2, shalawat setiap saat supaya selalu dijaga dan dilindungi yaa.. memang manfaatnya luar biasa sekali ya mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mbak. Sholawat sangat penting dalam hidup kita.

      Delete
  13. Masya Allah tabarakallah, betapa besar keajaiban Sholawat yah mak.

    ReplyDelete
  14. Salah satu amalan yang langsung dijawab oleh Baginda Rasul adalah Sholawat. Demikian nasehat dari seorang guru ngaji saya. Semoga saya, kita bisa membiasakan dengan amalan sholawat setiap saat

    ReplyDelete
  15. Ya Alloh aku merinding mba bacanya, astagfirullah itu orang jahat banget :((( renungan banget untuk selalu sholawat dan berdzikir ingat Alloh dimanapun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Kejahatan di jalanan itu nyata. Kudu hati hati pokoknya.

      Delete
  16. Serem mbak. Noted banget kudu banyak2 mnegingat Tuhan pada saat bepergian ya...

    ReplyDelete
  17. Ini pengingat banget buatku yang sering backpackeran, aku jarang banget sholawatan. Duh mulai sekarang tiap ngetrip harus inget sholawatan

    ReplyDelete
  18. Kekuatan shalawat luar biasa ya mba. Saya kalau bawa motor selalu baca shalawat walau gak ngembut, takutnya tiba2 gak konsen saja. Tapi dengan bersenandung shalawat alhamdulillah Allah selalu melindungi.

    ReplyDelete
  19. Ikut merinding baca ceritanya, mbak. Alhamdulillah kalau ga apa-apa...

    Btw, huruf artikelnya diatur ulang, Mbak. Muncul di layar hape jadi kurang nyaman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya itu, nulis via note dulu kok malah jadi begitu. Biasanya langsung di sini.

      Delete
  20. Shalawat ternyata banyak manfaatnya ya, Mbak. Makasih banyak sudah diingatkan. Aku selama ini kurang banyak bershalawat. :)

    ReplyDelete
  21. Masya Allah pengalamannya merinding aku bacanya,jadi malu aku masih jarang shalawat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah. Allah masih selamatkan sayah. Alhamdulillah.

      Delete
  22. Ya ampuun Mbak, pengalamannya unik banget. Semoga saja manfaat sholawat terus mengalir di saat-saat kita mendapat kesulitan.

    ReplyDelete
  23. Masya Allah mba. Besar banget efek shalawat. Ini teguran banget buat aku yg masih jarang shalawat :(

    ReplyDelete
  24. Shalawat memang bisa menenangkan. Subhanallah ya, pertolongan Allah dimana saja ya mba.

    ReplyDelete
  25. Jadi ingat waktu masih serumah dengan Ibu dan adik2. Tiap kali hujan deras dan petir jedar jeder, Ibu selalu mengajak 6 anaknya buat shalawat (sambil disenandungkan). Hati lebih damai dan lenyap rasa takut.

    Pernah mengalami kejadian believe it or not waktu mau lahiran anak kedua. Ukuran kepala gede 37 cm dan bobot janin juga gede. Kata dokter di 4 rumah sakit yg kudatengin "mustahil lahiran normal, harus caesar". Alhamdulillah berkat rajin shalawat, aku bisa lahiran normal 4,5 kilo. Memang bukan di rumah sakit, karena mereka gak mau. Lahirannya di puskesmas hehehe.

    ReplyDelete
  26. Membacanya jadi ingat kekuatan sholawat. Sering banget ngalami di jalan, bahwa sholawat mengurai kemacetan dan sholawat itu menghilangkan kecemasan krn terburu2. Fadhilah sholawat yg sedari kecil dibiasakan.

    ReplyDelete
  27. Jd ingat nasehat ibu sy mba...doa doa yakin sm Allah swt spt itu pesannya

    ReplyDelete
1897012769711992300