0
Home  ›  Tidak Ada Kategori

Sidang Doktoral Helvy Tiana Rosa

Asma Nadia


Hari ini saya sedih. Sedih sekali, karena gagal menghadiri sidang doktoral Bunda Helvy Tiana Rosa di UNJ Jakarta Timur. Padahal jauh-jauh hari, bahkan bulan, Bunda Helvy Tiana Rosa sudah sounding, ketika sidang doktoralnya nanti saya dan keempat teman lainnya akan dihadirkan untuk acara tersebut. Masya Allah sungguh suatu kehormatan bagi kami untuk peroleh undangan dan hadir di moment penting seorang tokoh wanita berpengaruh di dunia ini. Sayangnya saya tidak bisa datang!



Nadine, anak kedua kami yang baru berusia 9 bulan sudah semingguan sakit, panas, dan semakin diperparah dengan batuk, pilek, dan flu. Akhirnya dengan berat hati, saya memutuskan tidak hadir di acara sidang Doktoralnya Bunda Helvy Tiana Rosa di Jakarta. Dari sini saya semakin sadar, bahwa doa memang tidak selalu sesuai ekspektasi.

Sidang, doktoral, helvy tiana rosa


Siapakah Helvy Tiana Rosa?

Para penulis pasti tahu dong siapa Helvy Tiana Rosa. Seorang pendiri Forum Lingkar Pena yang sudah menulis banyak buku. Seorang cerpenis, novelis, penggerak sastra Islami, produser film dan lain-lain.

Karyanya yang paling fenomenal, KETIKA MAS GAGAH PERGI telah berhasil difilmkan.

Helvy Tiana Rosa


Helvy Tiana Rosa yang juga merupakan kakak kandung Asma Nadia ini juga sudah didaulat sebagai Influential Muslims in The World (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia), Royal Islamic Studies Center, Jordan dan Georgetown University. Helvy Tiana Rosa, adalah wanita hebat yang penuh inspirasi. Seabreg karya dan prestasi telah dihasilkan dari tangan Bunda Helvy Tiana Rosa.

Sosok Yang Ramah Dan Baik Hati

Terus ngapain kamu mau dateng di acara spesial wanita hebat itu, Ida?

Itulah Mbak Helvy Tiana Rosa. Sikap rendah hati yang beliau miliki sungguh membuat saya selalu jatuh cinta kepadanya. Ramah serta baik hati, sehingga tidak pernah memandang rendah kepada kami para BMI (Buruh Migran Indonesia), yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri.

Suatu kesempatan, ketika saya menginap di rumah beliau pun, Mbak Helvy begitu baik memperlakukan saya, Menemani dan mengajak ngobrol banyak hal, termasuk membicarakan karya dan kreativitas. Menempatkan saya di kamar ber-AC yang sejuk dan nyaman. Masya Allah.



Yang paling mengagumkan, perhatian Bunda Helvy kepada kami, para BMI, sungguh besar. Itu beliau gambarkan dalam judul Disertasinya: Proses Kreatif Menulis Cerpen Perempuan Pekerja Rumah Tangga, yang didedikasikan untuk penelitian ilmiah, bagaimana proses kreatif para BMI yang notabenenya pekerja rumah tangga mampu menghasilkan sebuah karya sastra. 

Alhamdulillah saya bersama 4 teman lainnya, Susie Utomo, Kholifah (Ifa), Bayu Insani, dan Heni Jaladara beruntung terpilih menjadi pelengkap dalam penelitian disertasi doktoral beliau, dan beliau memberikan undangan untuk kami hadir di sidangnya. Masya Allah. Semakin kagum.

Belum Beruntung

Sayangnya, seperti yang saya ceritakan di awal paragraf, kedua anak saya, sedang diuji dengan kesehatannya. Nurul masih rewel pasca pemulihan dari panasnya (kambuh lagi pas hari H), sementara Nadine, yang saya harapkan bakal reda panasnya, justru bertambah pilek, batuk, dan flu, sehingga nafasnya terdengar berat. Akhirnya hanya bisa memandangi para penulis senior dari Forum Lingkar Pena (FLP), dan teman-teman di acara dalam bentuk photo. Hikz hikz..


Buruh Migrant Indonesia, BMI Hong Kong


Padahal rencananya, jika bisa ke Jakarta, mau silaturrahmi ke beberapa teman dan kenalan di Jakarta, karena bnayak sahabat dan kenalan di sana, terutama Teh Pipiet Senja (Penulis senior yang sudah menulis ratusan buku), ah... Lama sekali belum tidur bareng dan cengkrama sama beliau lagi, nomor hapenya pun sekarang lebih sulit dihubungi. Kangen padahal. Hikz hikz.

Niatnya juga bisa sekalian liburan awal tahun gitu, karena 10 tahun tinggal di Jakarta, saya belum sempat kemana-mana kecuali Ragunan. Wakakak.

Barokallah, buat Bunda Helvy Tiana Rosa, semoga ilmunya terus mengalir penuh manfaat. Terimakasih telah mengapresiasi proses kreatif dan karya-karya kami, para BMI, khususnya para BMI Hong Kong.


Ida Raihan
Surabaya, Kamis, 30 Januari 2020 (08:00)
58 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS