0
Home  ›  Tidak Ada Kategori

Pentingnya Planner Tool Untuk Menunjang Kerja

Planner tools, dunia kerja


Sebagai manusia yang memiliki banyak kelemahan, dengan seabreg agenda kerja, mau pun lainnya, sifat pelupa juga seringkali tidak dapat dihindari. Memang benar, banyak orang yang memiliki ingatan cukup baik sehingga bisa mengingati semua jadwal hariannya, tetapi itu juga tidak menjamin dia tidak bakal mewatkan jadwal lainnya. Karena itulah, manusia membutuhkan pengingat.


Pengingat itu bentuknya macam-macam. Bisa orang di sekitar kita, ibu, saudara, pasangan hidup, anak, teman yang baik kayak Aisyah Dian ini, dan mantan barangkali, eh, kalo mantan sebaiknya jangan ya, takut bikin kacau kerjaan malah, hahaha. Etapi kalau cuma ngasih kado buat mantan nikah mah gak papa kali ya. Hihi. Dan lain-lain. Tetapi bukan berarti seenak dewek mengandalkan mereka terus kan? Kita juga mesti punya kemandirian untuk melakukan hal itu. Bisa juga dengan planner book. Nota harian atau aplikasi.

Pentingnya Planner Tool

Beberapa waktu lalu, saya sempat mengeluh kepada suami, ada beberapa jadwal kerja yang akhirnya terlewati begitu saja karena saya terlupa. Kemudian suami memberikan saran agar saya membuat pengingat di ponsel. Karena saya belum bisa menyetel pengaturannya, akhirnya saya memilih menggunakan buku catatan, dan menggabungkannya dengan kalender meja.

Dari situ saya jadi faham, planner tool ternyata sangat berguna untuk menunjang kerja kita. Apalagi bagi seorang freelance seperti kami, yang bekerjanya tidak tetap. Mencatat jadwal kerja sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Apa sih manfaat Planner Tool?

Sebagai Pengingat

Yang pasti, dengan membuat catatan kerja selama seminggu misalnya, maka jadwal seseorang lebih teratur, dan mudah diingat apa yang akan dilakukan setiap harinya. Dengan begitu tidak akan ada yang terlewati karena lupu.

Pekerjaan Rapi

Jelas lebih rapi. Bisa dibayangkan jija seseorang melupakan salah satu saja tugasnya, biasanya itu akan berpengaruh kepada pekerjaan lainnya. Jam kerja bisa berantakan, dan kita bisa terburu-buru mengerjakan yang tertinggal. Itu bisa juga berakibat fatal karena dikerjakan dengan terburu-buru. Duh jangan sampai terjadi ya, karena jika pekerjaN tersebut berkenaan dengan client, bisa-bisa kapok cliennya. Rugi dah.

Bicara soal kerapihan kerja ini, cerita sedikit. Beberapa waktu lalu saya memiliki rencana untuk menulis sebuah lomba blog. Tema tentu saja sudah ditentukan oleh fihak penyelenggara. Sayangnya karena saya tidak memiliki perencanaan kerja yang baik, maka lomba yang dimaksud gagal saya ikuti. Pasalnya, saya baru mengerjakan di hari yang sama dengan deadline. Di luar dugaan, suami yang sedianya mau saya pinta untuk membantu menjaga anak-anak mendadak harus keluar rumah. Alhasil saya keteteran sendirian menjaga dua bocah yang super aktif.

Awalnya saya tidak mau menyerah, dan melanjutkan ketikan yang sudah separuh jalan, sayangnya, meskipun saya sudah berusaha berjuang ternanyata saya tetap gagal kerena jelang deadline anak-anak tidak bisa saya sambil. Alhasil saya menyudahi pekerjaan dan membiarkan ketikan yang hampir kelar itu menganggur begitu saja di PC.

Itu cukup menjadi pelajaran buat saya, agar tidak main-main dengan waktu dan pekerjaan.

Planner Tools Dengan Aplikasi

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas planner tools ini ada banyak jenisnya. Bisa dengan aplikasi maupun buku manual.

Untuk aplikasi, kita bisa langsung mengunduhnya via google play ata media lainnya. Ada banyak pilihan aplikasi lengkap dengan panduannya di sana. Saya sempat mengunduh salah satu di antaranya, namun kemudian saya merasa kurang nyaman dengan itu, mungkin saya lebih suka menulis secara manual.

Planner Books

Sebenarnya membuat perencanaan kerja bisa dengan buku ala saja sih ya, tetapi jika ingin yang gampangnya tentu saja mending beli buku yang sudah jadi, semacam buku agenda.

Zaman saya remaja dulu, saya suka menulis di diary, dan merasa bangga ketika membeli buku berupa agenda bersampul coklat, hijau, atau biru. Saya tidak peduli itu kegunaannya untuk apa yang saya peduli, saya butuh untuk menulis cerita tentang pengalaman saya seharian, sekaligus hayalan saya melintasi tahun-tahun ke depan. Hahaha. Kalo inget pengen deh ngegeolak kepala sendiri. Wakakka.

Kertas Pos It

Kertas pos it ini dulunyang paling sering saya gunakan untuk mencatat perencanaan saya selama beberapa hari ke depan. Kertas pos it ini yang paling mudah untuk dilihat, karen setelah menuliskannya saya bisa menwmpelkannya ke tembok. Berjajar rapi di sana. Kadang juga saya menempelkannya di pinggir layar komputer ketika mendapat tambahan kerjaan. Jadi setiap kesua mata ini melek, tempelan-tempelan kertas tersebut langsung terlihat.

Taruh di Tempat Yang Mudah Terlihat

Sudah bikin perencanaan kerja selama seminggu? Sehari? Taruhlah di tempat yang mudah terlihat. Kebayang nggak semisal setelah menyusun agenda kerja lalu lupa naruh catatannya di mana? Musibah ini mah. Gak lucu banget gituh.

Nah tempat-tempat yang mudah terlihat itu misalnya meja rias, agar ketika kamu sedang berdandan kelihatan tuh buku agenda.

Samping meja makan. Tujuannya sama, agar ketika kamu sedang makan, mata masih sempat melihat buku agenda.

Deket rak sepatu, dan lain-lain.

Nah, itu saja Gaes menurut saya. Mungkin kamu memiliki cara yang lebih keren. Bisa banget lho dishare di kotak komen, atau kamu tulis di blogmu dan kasih tahu sayah.
13 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS