0
Home  ›  Tidak Ada Kategori

7 Derita Kurir Saat Mengantar Paket Barang

 

7 kesalahan customer saat pesna barang

Sejak diterapkannya PSBB di Kota Surabara beberapa bulan lalu, kehidupan sebagian ojek online dan keluarganya sangat terpengaruh. Pendapatan dan pengeluaran jomplang. Apalagi PSBB bersamaan dengan datangnya Ramadhan, sehingga dampaknya sangat terasa bagi para driver ojek online. Membawa penumpang tidak boleh, pengiriman barang juga tidak ada, restoran pada tutup karena puasa. Khawatir? Tidak, karena walau bagaimana kita harus tenang menghadapi semua bentuk ujian. Termasuk yang ditulis Mbak Shafira dalam blognya di Cerita Mamah dalam artikelnya, tenang membuktikan cinta kepada anak.

Untungnya rejeki datang dari Allah yak, coba kalo dari usaha sendiri, pasti dah mewek-mewek dah.  Jadi karena rejeki manusia sudah dijamin Allah, kami tetap bertahan dengan pemberian-Nya. Dari berbagai pintu yang tidak pernah kami duga. Ada saja rejeki yang datang.


Ketika Satu Pintu Tertutup, Pintu Lain Terbuka

Beruntungnya kami segera bertemu jalan lain. Suami diajak temannya membantu pengiriman di suatu ekspedisi. Jika sedang banyak paket yang perlu dikirim, suami dihubungi untuk ikut mengirimkan paket ke rumah customer. Alhamdulillah walau belum peroleh penghasilan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Dan bisa untuk bertahan hidup.

Kali pertama menjadi kurir tidak mudah tentu saja. Karena meskipun suami orang asli Surabaya, untuk masuk ke gang-gang yang belum pernah dia datangi, tetap memerlukan perjuangan. Tenaga sudah pasti, kuota internet buat hidupin google map, dan pulsa buat nelpon customer. Belum lagi jika alamat tidak lengkap dan orangnya susah dihubungi.

Berikut adalah lika-liku menjadi kurir yang syaa rangkum dari pengalaman suami.

Alamat Tidak Jelas malah dimarahin

Melayani banyak manusia memang gampang-gampang susah. Mungkin sebab itu pelayanan masyarakat banyak libur setiap weekend, biar gak terjadi penumpukan di hari libur kerja. Huhu. Just terka-terka ngawur.

Alamat tidak jelas ini sering terjadi loh di pengiriman barang. Customer beli suatu produk via facebook, kemudian memberikan alamatnya tidak jelas. Giliran ditelpon buat konfirmasi malah marah-marah, nyuruh kurir cari di google map. Mungkin karena dia sedang sangat sibuk.

Anak Kos Pake Alamat Rumah

Baca sub judulnya udah kebayang ya gimana bikin keselnya type ini. Mereka adalah para perantauan yang ngekost, atau tinggal di kontrakan. Belanja online menggunakan alamat rumah, tanpa menyebutkan nama pemilik rumah, udah gitu tidak lengkap pulak. Ditelpon susah, tanya ke orang, orang gak ada yang kenal. Alhasil kurir 30an menit ngubek daerah situ saja, gak kelar-kelar.

Alamat Gak Jelas, gak bisa dihubungi

Ini juga sering terjadi. Alamat tidak lengkap tetapi orangnya susah dihubungi. Terkadang ditelepon nyambung tapi direject. Begitu ketemu ternyata ponselnya dipakai anaknya main game, dan merasa terganggu jika ada panggilan masuk. Makanya langsung direjected.

Pake COD tapi Gak Nyiapin Uang

Di WhatsApp atau SMS pemberitahuan agar menyiapkan uang, bahwa paket pesanan sedang dalam perjalanan, eh  gak dibalas. Begitu kurir sampai di tempat bilang belum punya uang. Akhirnya batal.

Bahkan pernah sekali, ternyata yang punya paketan anak masih SMP, yang harinpertama didatangin bilang belum ada uang minta datang lagi besok. Akhirnya suami datang lagi besoknya. Ternyata besoknya dia belum juga kumpul uangnya, dan kurang 10 ribu. Minta suami nalangin dulu, dia akan bayar dengan pulsa. Terpaksa suami memenuhi permintaannya. Dan pulsa yang dia janjikan tidak dikirim ampek sekarang. Wakakakak

Belanja Banyak Tapi Dibatalkan

Ini type orang suka belanja, tetapi tidak melihat isi dompetnya barangkali. Jadi dalam satu kali kirim, ada minimal 5 - 7 paketan yang dibawa kurir ke rumahnya. Tetapi orangnya tidak sanggup membayar semuanya. Kadang dia ambil 1 di antara sekian paketan untuknya. Ini jenis paketan COD, jadi terpaksa kurir membawa pulang kembali barang-barang tersebut.

COD Orangnya Tidak di Rumah

Kalau ini tidak terlalu bermasalah ya. Karena memang urusan orang tidak menentu. Tetapi minimal jika itu kita, kita tahulah keadaan diri. Apakah sering keluar rumah atau tidak. Pertimbangkan lagi jika hendak belanja online menggunakan jasa COD. Kasihan kurir yang sudah jauh-jauh datang namun mendapati rumah yang kosong.

Sebagiannya memang ada yang masih bisa dihubungi sebelum kurir menuju ke rumah mereka, sehingga mereka bisa memberitahu jika sednag tidak ada di rumah. Tetapi sebagiannya lagi sulit dihubungi.

Paketan Hilang

Kalau ini sih dua kemungkinan yang bisa juga akibat kesalahan kurir sendiri yang kurang hati-hati menaruh barang. Kadang barang jatuh dan tidak ketahuan. Hal itu sering terjadi. Bahkan suami syaa juga pernah menghilangkannya, untungnya yang harganya tidak seberapa. Tidak sampai 100 ribu. Temannya ada yang pernah hilang seharga 600 ribu. Sedih, pasti.

Itu belun seberapa dibanding kurir lain, yang pernah, saat sedang mampir di masjid untuk sholat, paketan yang ditinggal di motor, hiamng semua, diambil pencuri.

Itulah lika-liku menjadi kurir. Kamu ada di point mana?

Kurir itu bukan cuma ngelayani satu atau dua orang. Terkadang satu kurir membawa minimal 60 paket yang harus dia distribusikan ke banyak alamat hari itu juga. Jika menemukan pada satu saja alamat bermasalah, itu lumayan menghambat pekerjaannya, dan itu bisa membuat kurir seharian berada di jalan. Kalau hujan ya kehujanan, kalau sedang terik ya kepanasan. 

Tidak jarang mereka pulang sampai rumah lagi pukul 12 malam, padahal berangkat sejak pukul 07:00. Bayangkan jika itu suamimu, atau anggota keluargamu yang mengalami demikian. Pasti sedih kan melihatnya.

18 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS