BLANTERVIO103

Ekskul Yang Tak Dapat Kurasakan

Ekskul Yang Tak Dapat Kurasakan
07 September 2020

 

Ekskul, Extracurricular, extrakurikuler

Menjadi lemah dan sakit-sakitan memang selalu menyakitkan. Itulah yang terjadi pada saya ketika masih kecil dulu. Sekolah hanya sebatas duduk manis di bangku sekolah menyimak dengan tekun penjelasan guru. Etapi bukan itu juga sih yang membuat saya tidak bisa melanjutkan sekolah dan kuliah di universitas impian seperti yang ditulis Mbak bayu. Ada banyak alasan lainnya. Terutama biaya.


Jaman saya masih kecil dulu setiap tahun ada banyak sekali musim. Musim yang kesemuanya terasa seru bagi anak-anak di wilayah kami. Saat itu, bermain juga tiada batasan. Anak-anak bebas mau bermain kemana saja, dan itu aman. Penculikan anak tidak semarak saat ini. Sehingga orang tua tidak khawatir melepas anak-anaknya bermain sendirian di luar rumah. Bahkan ditinggal ke ladang sekalipun. Jaman itu juga tidak ada bully-membully yang kejam seperti banyak diberitakan di jaman sekarang ini.


Musim Bagi Anak-anak

Di antara musim bagi anak-anak yang menyenangkan adalah, permainan. Apalagi? Kegiatan anak-anak kan memang cuma itu-itu saja ya. Bermain, belajar, makan, tidur.


Musim Kelereng, Karet, Dan Wayang

Kelereng, karet, dan wayang ini sebenarnya identik dengan permainan anak cowok ya, tetapi saya yang perempuan juga ikut memainkannya bersama anak cowok lainnya. Awalnya, karena keterbatasan dana untuk membeli, saya sering hanya bermodal 3 - 5 butir kelereng, selembar wayang (biasanya isi 12 biji), atau karet seharga 50 rupiah. Tetapi, kemudian bisa semakin banyak karena bisa mengalahkan beberapa teman, sehingga mainan saya bisa bertambah. Ini lebih mirip judi, hanya saja khas anak-anak yang tidak menggunakan uang, tetapi menggunakan benda berupa mainan. Begitu juga permainan karet gelang, dan wayang. Musim ketiga mainan ini kadang bisa berbarengan, kadang juga bergantian.


Musim Bola Bekel

Dulu saya termasuk jago bermain bola bekel. Permainan yang identik dengan anak cewek ini populer pada jam istirahat di sekolah. Dengan bermain bola bekel, anak-anak akan anteng menunggu giliran bermain, hingga lonceng petanda istirahat selesai dibunyikan.


Namun, jika mendekati bulan Agustus, biasanya sekolah akan disibukkan dengan kegiatan ekskul, karena pasti akan ada pertandingan olah raga dengan fihak luar. Saya, selamanya hanya menjadi penonton, karena tidak pernah bisa mengikuti kegiatan ekskul apa pun meskipun sangat ingin.


Pengertian Ekskul

Ekskul atau exstrakurikuler adalah suatu kegiatan atau aktivitas belajar tambahan di luar kegiatan akademik yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah.


Kegiatan ini juga bisa berguna untuk membentuk karakter, minat dan bakat peserta, sehingga mereka bisa mengetahui apa yang lebih mereka inginkan untuk ke depannya. Mau menjadi apa.


Macam-macam Ekskul

Ekskul sendiri ada banyak sekali jenisnya. Seperti  menari, keagamaan, silat, olah raga, pramuka dan lain sebagainya.


Di sekolah saya dulu, hanya ada tiga jenis ekskul. Di antaranya Pramuka, Pecinta Alam, dan olah raga.


Ekskul Pramuka

Bagian ini, saya dulu hanya menjadi penonton, ketika kakak saya dan teman-temannya melakukan persiapan dan latihan pramuka. Saat itu yang boleh ikut hanya kelas empat ke atas. Saya yang belum menginjak kelas empat masih belum bisa mengikutinya. Sayangnya ketika saya sudah berada di kelas 4 pun tetap tidak bisa mengikutinya karena setelah itu tidak ada lagi kegiatan pramuka. Guru olah raga yang sebelumnya membimbing kegiatan tersebut sudah keluar dan tidak ada gantinya hingga saya lulus sekolah dasar.


Pecinta Alam

Kegiatan pecinta alam semestinya banyak sekali ya, tetapi karena keterbatasan lahan dan dana, yang dilakukan di sekolah hanyalah menanam pohon, dan berkemah. Menanam pohon ini hampir semua murid mengikuti, tetapi untuk berkemah hanya murid terpilih saja yang boleh ikut. 


Ketika melihat kakak saya berkemah, rasanya saya ingin sekali segera ada di kelas 5 atau 6 supaya bisa ikut berkemah. Sayangnya ketika saya berada di kelas tersebut, dan diadakan kemah lagi, saya tidak terpilih untuk mengikuti. Akhirnya seumur hidup saya belum pernah bisa merasakan serunya berkemah. Menyedihkan.


Olah Raga

Olah raga juga menjadi kegiatan yang menyenangkan di sekolah dulu. Olah raga yang banyak sekali cabangnya diikuti hampir semua murid. Sayangnya saya sering kelelahan di tengah kegiatan, sehingga saya tidak pernah bisa ikut dalam kompetisi apa pun. Baik yang diadakan oleh sekolah, maupun pertandingan dengan fihak luar. Kalaupun ikut yang ringan-ringan, paling lomba Agustusan saja yang hadiahnya buku tulis. Itu pun tidak pernah menang. Wakakakak, mengenaskan.


Pernah suatu hari, saya mengikuti lari pagi, sepanjang kurang lebih 1km, dan saya hampir tidak sampai di tempat, berasa hampir kehabisan napas. Akhirnya saya banyak sekali istirahat. Dan itu menjadikan saya tertinggal rombongan. Dari sana guru olah raga mulai sering tidak mengikutkan saya dalam kegiatan apa pun yang melibatkan kegiatan fisik yang lumayan berat.


Di kesempatan lain, saya pernah memaksa ikut menghadiri undangan perlombaan di sekolah lain. Saat itu, semua murid yang ikut, disuruh naik sepeda masing-masing. Saya meminjam sepeda tetangga. Ada salah satu teman sekelas yang tidak peroleh partner boncengan, akhirnya membuat kesepakatan dengan saya bergantian membonceng. Sialnya teman sekelas ini juga baru pandai mengendarai sepeda, alhasil saya terkena beban lebih banyak karena lebih sering yang membawa sepeda dan dia duduk di boncengan.


Keesokan harinya, saya tidak bisa masuk sekolah. Sejak pulang dari lokasi perlombaan saya mengalami dada sakit yang membuat saya, tidak bisa tidur hingga semalam suntuk. Berbagai pengobatan sudah diupayakan oleh bapak dan mamak, tetapi dada saya tetap sakit. Sejak itu, saya sering mengalami sakit dada. Setiap kelelahan sedikit, dada langsung kambuh sakitnya.


Ekskul Yang Tak Dapat Saya Ikuti

Dari berbagai kejadian itu, akhirnya saya benar-benar tidak bisa mengikuti kegiatan ekskul apa pun di sekolah. Tidak ada kegiatan apa pun yang bisa saya ikuti kecuali belajar pelajaran sekolah. Jelas saya iri. Tetapi memang seperti itulah takdir yang harus saya terima.


Ditambah saya tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Alhasil, sampai di sini semua mimpi saya harus berhenti. Dan menemukan mimpi lain di kemudian hari.


Ida Raihan

Surabaya, Senin, 07 Sept 2020 (08:39)

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 16 comments:

  1. Nah permainan bola bekel nih yang kusuka sampe bisa pnya bola bekel aneka warna..indahnya ya jadi anak jaman beheula permainan motoriknya banyak jadi olah tubuh dan banyak gerak ga kayak sekarang banyak maen games via gadget jadi badan anak jmn now melar2 krna ga banyk gerak hehehe

    ReplyDelete
  2. Sedih pasti ya, kak. Kalau aku, ekskul yang ga bisa aku ikuti itu ekskul pecinta alam di SMA. Tapi, kegiatan utamanya naik gunung dan mblusukan ke desa-desa. Dulu, ga dibolehin karena alasan fisik juga, kak. Sama satu lagi, biaya buat naik gunung ngga sedikit. Sampai sekarang pun jadi penikmat bacaan pengalaman temen yang naik gunung.

    Semoga kakak sehat selalu dan bisa nemuin hal menarik lain yang lebih kece

    ReplyDelete
  3. Sama kak Ipeh kalau aku ekskul andalan pada jaman SMA Pecinta Alam, cuman sekarang sudah lama ga naik gunung hehehe

    ReplyDelete
  4. Loh, mbaknya asal mana ya? Kok istilahnya wayang, kayak di Sumsel daerah saya. :D
    Dulu jaman sekolah saya cuma ikutan PMR doang hehe jadi sama, gak ngerasain semua itu juga

    ReplyDelete
  5. Saya SD dan SMP rasanya terpaksa pas ikut ekskul mba Ida.. setelah SMA baru suka ikut ekskul karena memang minat sendiri. Apalagi di teater. Sempat jadi ketua ekskul teater.

    ReplyDelete
  6. jadi inget langsung nostalgia ekskul nih mbak...sedih ya pasti dulu mbak ga bs ngerasaain. coba dulu ada ekskul blog hehe

    ReplyDelete
  7. Jadi ingat masa masa sekolah dulu, kalau kegiatan eskul di sekolah pernah ikut taekwondo dan pramuka.
    Aku banyak dapat pengalaman baru, dan pernah di ajak ke pulau tikus naik kapal bersama TNI AL.

    ReplyDelete
  8. Jadi ingat masa duduk di bangku sekolah,karena eskul yang aku ikuti taekwondo dan pramuka.
    Hal yang paling menyenangkan, pernah di ajak ke pulau tikus bersama rombongan TNI AL.

    ReplyDelete
  9. Kalo aku ekstra yg gak kesampaian yaitu ekstra fotografi. Pengen banget tapi sayang, saat itu harus punya kamera DSLR, akhirnya harus mundur alon2 karena gak punya kamera

    ReplyDelete
  10. Waktu kecil saya pernah tabrakan mobil sehingga dr SD sampai SmA ga boleh olahraga berat, mbak

    ReplyDelete
  11. sama mba saya juga bisa dikatakan enggak aktif waktu sekolah, haha. cuma ikut eksul olahraga aja softball. sisanya mah sekolah pulang sekolah pulang. entah kenapa enggak aktif banget. beda sama kuliah yang aktif banget, semua kepanitiaan dan organisasi diikuti hihi.

    ReplyDelete
  12. Ekskul yang aku ikuti dulu banyak banget. Hampir semua ikut kan seru jadi orang sok penting itu say hahahaaha apa sudah ya

    ReplyDelete
  13. Tetap semangat ya kakak, ada selalu jalan untuk sukses ditempat yang tidak kita sangka sangka.

    ReplyDelete
  14. Ga jauh beda kak... kalau kakaknya karena sakit... saya ga dibolehin ikutan ekskul sama ortu... belajar aja yg bener... ikutan paduan suara aja nyolong2 karena latihannya di sela2 jam pelajaran...

    ReplyDelete
  15. Langsung nostalgia ekskul dulu, paling membekas sih ekskul drumband waktu SMP dan majalah sekolah waktu SMA

    ReplyDelete
  16. Sejujurnya, I'm with you sista. Aku dulu juga seperti itu kondisinya badan lemah dan mudah demam sih tapi belum sampai sesak nafas. Namun, derita yang gak bisa ikut ini dan itu menjadikan pengalaman lucu dan sedih di masa sekolah

    ReplyDelete
1897012769711992300