BLANTERVIO103

Cara Mengatasi Speech Delay Pada Anak

Cara Mengatasi Speech Delay Pada Anak
16 January 2020
Speech Delay


Memiliki anak dengan tingkat kecerewetan yang melebihi usianya terkadang memang membuat orangtua merasa senang, meskipun  orang tua, terutama ibundanya, dituntut untuk menjadi lebih cerdas karena ibunda yang setiap hari menemani sang anak. Ibunda lah yang akan menghadapi semua pertanyaan anak-anaknya yang banyak bicara. Orang tua harus mampu menjadi ensiklopedia yang siap siaga ketika anaknya menanyakan hal-hal yang terkadang di luar nalar mereka.

Sebaliknya memiliki anak yang  mengalami keterlambatan dalam kemampuannya berbicara, speech delay juga membutuhkan kerja keras kedua orang tua untuk terus menstimulasi si buah hati. Orang tua harus tahu perkembangan normal setiap anak, kapan balita seharusnya mulai mengucapkan kosa kata, memanggil ayah dan bundanya, disusul dengan kalimat-kalimat lainnya. Ayah bunda juga wajib tahu mengapa anak bisa mengalami speech delay.

Banyak orang tua beranggapan, tidak masalah anak mengalami speech delay, karena dia lebih dulu bisa berjalan. Tidak jarang kan kita mendengar ucapan, “Dia belum bisa berbicara karena jalan duluan.”, padahal, kemampuan berbicara dan kemampuan-kemampuan lainnya, seperti berjalan, memegang benda, dan lain-lain harus berjalan sesuai usianya. Karena itulah orang tua harus memperhatikan dan menstimulasi tumbuh kembang anak agar tumbuh kembangnya sesuai usia.

Anak mulai bisa mengucapkan kata-kata ketika usia 11 – 14 bulan. Jika diusia itu belum juga berbicara, sebaiknya bunda sering-sering mengajaknya berbicara. Membawanya keluar rumah dan agar banyak berinteraksi dengan dunia luar. Dengan begitu speech delay bisa diminimalisir.

Faktor Penyebab Speech Delay

Sebelum melakukan penangan ada baiknya orang tua tahu dulu faktor penyebab anak mengalami speech delay.

Beberapa faktor penyebab speech delay yang wajib orang tua ketahui adalah:

1. Terlalu Sering Bermain Gadget

Membiarkan anak berlama-lama bermain gadget tentu sangat tidak dianjurkan, selain dapat membuat rusak mata, itu juga bisa menyebabkan anak mengalami speech delay. Itu karena anak fokus pada permainan di depannya. Sehingga dia jarang bertemu orang yang mengajaknya bicara.

Sebaiknya hindarkan gadget dari anak-anak. Bolehlah untuk menonton televisi, tetapi jangan sampai berlarut. Jangan sampai waktu mereka hanya dihabiskan di depan televisi. Ajak anak bermain di luar rumah, playground sekitar rumah, atau tempat bermain khusus anak-anak yang ada di mall. Tujuannya agar anak bertemu dengan banyak teman, karena untuk mengatasi speech delay anak perlu dilatih kemampuannya berkomunikasi dan bersosialisasi.

2. Autisme

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD), merupakan gangguan perkembangan saraf yang dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam berkomunikasi, dan sosialisasi, sehingga bisa menjadi penyebab anak mengalami speech delay.

3. Masalah Pendengaran

Anak yang mengalami masalah dengan pendengaranya, pasti akan mengalami speech delay. Itu karena anak tersebut tidak bisa mendengar suara-suara di sekitarnya. Hal seperti ini jelas sangat berpengaruh pada perkembangan bicaranya, sehingga dia akan tampak lebih pendiam dari anak-anoak lain, dan mengalami speech delay.

Penanganan Bagi Anak Speech Delay




1. Sering Diajak Berbicara

Anak akan meniru dan melakukan apa yang di dengar dan dilakukan orang sekitarnya. Terutama kedua orang tuanya. Sering mengajak anak berbicara atau membacakan buku dapat dilakukan orang tua sebagai upaya agar anak banyak mendengar dan peroleh kosa kata baru setiap hari. Dengan harapan anak akan meniru kalimat-kalimat yang pernah didengarnya. Dengan begitu, speech delay bisa teratasi.

2. Mengajak Anak Bernyanyi

Tidak ada anak-anak yang tidak suka menyanyi. Orang tua bisa mengajak anak menyanyi lagu sederhana khas anak-anak. Menyanyi dan menari akan membuat anak semakin tertarik untuk menirukan. Ini bisa menjadi cara agar anak memiliki banyak kosa kata, sehingga speech delay akan segera digantikan oleh keceriaan buah hati dengan lagu dan tarian yang dihafalnya. Sebaiknya berganti lagi ketika anak sudah mulai bisa mengikuti lagu yang sebelumnya.

3. Konsultasi Dokter

Rutin melakukan konsultasi kepada ahlinya akan sangat membantu orang tua mengatasi speech delay pada anak. Sebaiknya orang tua juga memiliki table tumbuh kembang anak, agar tahu jenjang pertumbuhan anak dengan baik.

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 15 comments:

  1. Memang bener ya, jadi seorang ibu tuh mesti bawel tapi bawel yang bermanfaat. Bawel berinteraksi sama si kecil, agar si kecil terhindar dari speech delay.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, gimana oun anaknya, kudu bnayak diajak ngomong

      Delete
  2. Salah satu ponakan saya ada yang autis. Sedih banget.
    Semua jenis pengobatan dan terapi sudah dicoba. Sampai sekarang umurnya sudah 23 tahun masih kesulitan dalam menyampaikan keinginan dan juga tidak bisa bersosialisasi.
    Padahal secara kecerdasan dan fisik ia normal bahkan di atas rata-rata Ya Alloh.
    Hanya ibu dan bapaknya yang tahu bahasa dia. :_(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedih pasti Mbak, tapi gimana lagi. Terus aja diusahakan, semoga bisa sembuh

      Delete
  3. Beruntung ya yang mempunyai buah hati tidak mengalami kesulitan bicara. Semoga ibu-ibu yang mempunyai anak bermasalah dalam berkomunikasi, tetap sabar ya

    ReplyDelete
  4. Memang iya sih. Tahapan tumbuh kembang anak bisa beda-beda. Ada yang bisa jalan duluan, ada juga yang ngomong duluan. Tetapi, memang tetap harus tau batas waktunya. Orang tua harus waspada kalau sampai usia tertentu ada tanda-tanda keterlambatan

    ReplyDelete
  5. Saya perhatikan memang anak-anak speech delay itu memang karena kurang stimulasi ya mb, entah karena anaknya asik main gadget atau bahkan orangtuanya juga sama ��

    Apalagi ketika anak terus dibiarkan tanpa dibangun komunikasi 2 arah. Saya juga menemui salah satu keponakan yang usianya udah lebih dari 2 tahun tapi kemampuan bicaranya masih jauh dari usianya. Padahal aslinya ini anak cerdas, hanya kurang stimulas saja

    ReplyDelete
  6. Orangtua harus memantau dan memhami tahapan perkembangan anak dari usia lahir ya. Jangan sampai telat mengetahui keterlambatan perkembangan anak.
    Gadget bisa menyebabkan speech delay, semoga usia anak2 aktivitasnya bermain dgn motorik halus kasar ya.

    ReplyDelete
  7. Anak sepupuku mengalami speech delay karena ga ada yang ngajak ngobrol
    Ortunya kerja sampai malam, anak udah tidur, pagi anak belum bangun
    Apesnya punya pembantu ngga suka ngomong, bahkan sering ninggalin anak sendirian di rumah, dianya nenangga :(

    ReplyDelete
  8. Banyak factor yah penyebab anak speech delay. Ada yang udah ke dokter, terapi, dan lain-lain, tetep aja belum lancer bicara. Ortu harus sabar banget kalau seperti ini...

    ReplyDelete
  9. Main gadget ini yang agak2 tricky menurutku. Jaman skrg mmg ga bisa lepas dr kemajuan jaman. Tapi ya mmg ortu harus sangat bijak untuk penggunaan gedget ini sih

    ReplyDelete
  10. Aku udah mulai konsen ni ke salah satu anak kembarku mba. Rencana 1 Februari nanti sekalian imunisasi dan konsul ke DSA-nya. Sudah 11 bulan tapi anakku kok banyakan diamnya. Beda banget sama sodara kembarnya. Padahal dah sering dinyanyiin diajak ngobrol, gadget mah gak mungkin karna dia masih 11 bulan. Pendengaran bagus. Autisme so far gejala gak ada karena anakku mau sama siapa aja, excited kalo diajak main. Tapi ya itu, dia anaknya irit ngomong. Belum bisa babling bilang mamama dadada tatata. Heuheuheu.

    ReplyDelete
  11. tabel tumbuh kembang anak memang penting di miliki ya, sebagai acuan kalau ada yang mulai nggak sesuai dengan tabel, bisa segera dicari penyebabnya, bisa diantisipasi lebih dini

    ReplyDelete
  12. Speech delay bisa karena faktor main gadget ya... jadi penting banget membatasi anak pake gadget di usia dini...

    ReplyDelete
  13. Saya sempat takut anak saya teemasuk speech delay karena membandingkannya degan anak lain yg udah pada pinter ngomong. Eh ternyata konsultasi ke dokter perkembangannya baik. Memang apa-apa juga harus dikonsultasikan ke ahlinya ya, Mbak. Jangan asal bandingin sama anak orang karena perkembangannya juga beda-beda.

    ReplyDelete
1897012769711992300