0
Home  ›  #JanganTakutBerbagi  ›  Kehidupan  ›  Kisah Nyata  ›  Lomba Blog

Keajaiban Sedekah 20.000 Rupiah



Banyaknya musibah yang menimpa masyarakat di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, bencana peperangan yang terjadi di luar negeri, maupun kemiskinan yang menimpa jutaan ummat manusia di muka bumi ini, tentu sudah sangat cukup membuat kita merasa betapa beruntungnya nasib kita. Karena, hingga detik ini bisa merasakan kedamaian hidup dengan aman dan nyaman. Kecukupan rezeki dan tempat tinggal.


Dengan anugerah itu semua, sudahkah kita mensyukurinya? Sudahkah kita turut serta meringankan beban penderitaan mereka yang terkena musibah dan mengalami kesempitan hidup? Mampukah kita turut serta merasakan apa yang mereka rasakan? Dengan cara apa? Menonton setiap berita yang muncul di televisi, membaca dan menyimak berita di sosial media? Itu semua belum cukup tentu. Mereka membutuhkan bantuan kita.

Selain mendoakan kebaikan, hal lain yang bisa kita lakukan adalah, dengan berbagi kepada mereka. Jangan khawatir dengan jauhnya jarak. Apalagi takut tidak sampai. Bersama Dompet Dhuafa, insya Allah donasi yang kita keluarkan akan sampai tepat kepada sasaran.

#JanganTakutBerbagi


Jangan takut berbagi, Kawan. Karena, selain ada hak orang lain pada harta yang kita dapatkan, Allah telah menjanjikan balasan yang luar biasa bagi hamba-Nya yang senang berbagi.

Bagi saya sendiri, sedekah dan berbagi kepada yang membutuhkan merupakan candu. Karena saya sudah merasakan betapa luar biasa keajaiban bersedekah. Hal ini berlangsung sejak kejadian setahun yang lalu.

Keajaiban Sedekah 20.000 Rupiah

Siang itu saya menangis. Membawa ponsel saya masuk ke kamar mandi agar tangis saya tidak terbaca oleh suami yang sedang menemani putri kami di kamar tidur. Beliau baru pulang dari pabrik di jam istirahatnya saat bekerja. Saya belum memasak untuk makan siang. Saya bingung, gaji suami yang diberikan kepada saya setiap bulannya tinggal Rp. 20.000 saja di bawah lipatan baju. Pampers anak habis. Sandalnya hilang saat malam diajak motoran. Mau tidak mau kami harus mengadakan sandal baru untuk pemakaiannya perhari itu.

Di kamar mandi, saya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Saya hanya nongkrong di toilet, membuka ponsel untuk mengalihkan pikiran agar tidak memikirkan kebutuhan hari itu. Tiba-tiba saya teringat, video yang pernah diceritakan oleh suami kepada saya. Ceramah Adi Hidayat yang membahas tentang rezeki. Saya pun segera mengetik nama Adi Hidayat di Youtube.

Masih belum puas dengan videonya Adi Hidayat, saya juga menonton video Yusuf Mansyur tentang kekuatan sedekah. Semua orang pasti tahu ya, Ustadz satu ini spesifikasinya memang membahas urusan sedekah.

Puas menonton video, saya keluar dari kamar mandi. Masuk kamar tidur, dan mendapati suami sudah rapi untuk persiapan berangkat ke masjid. Saya membuka lipatan baju untuk mengambil sisa uang hari itu. Saya memutuskan akan menyedekahkan Rp. 20.000 Rupiah yang tersisa hari itu.
“Ida ada uang?” Tanya suami, begitu melihat saya menyerahkan selembar warna hijau yang dia tahu tinggal itu saja.
“Nggak. Itu tinggal satu-satunya.  Infakkan saja. Allah pasti akan mengganti.” Saya menjawab dengan keyakinan penuh. Suami berangkat. Sambil mengantar suami di depan pintu, hati saya berteriak memanggil-Nya. “Allah, Engkau Maha tahu. Engkau tahu, itu adalah uang kami satu-satunya yang tersisa hari ini. Suamiku telah membawanya untuk berinfak di jalan-Mu. Maka, gantilah ia untukku.”

Usai melakukan itu, saya masuk ke dapur. Mengumpulkan sisa-sisa makanan yang ada untuk diolah siang itu. Bersyukur, masih ada bumbu-bumbu, sebutir telur dan tepung terigu. Siang itu kami masih dikenyangkan dengan nasi berlaukkan telur campur terigu goreng. Alhamdulillah.

Sepulang dari masjid, suami mempersiapkan diri berangkat kerja lagi.
“Di masjid mau mengadakan perjalanan ke Istiqlal.” Ucapnya. “Mas pingin ikut sebenarnya.”
“Kapan?” Tanya saya.
“Minggu ini.” Sahutnya. Saya tersenyum.
“Bayar berapa?”
“Lima puluh ribu perorang.” 
Saya menghitung waktu maju ke tanggal 25. Gajian masih seminggu lagi. Sementara “Minggu ini” yang ia sebutkan itu akan tiba dalam waktu dua hari lagi.
“Berati kita butuh 100 ribu untuk berdua.” Gumam saya.
“Nggak bisa ikut berati ya.” Ucap suami pelan.
“Berdoa saja. Kalo niatnya baik, Allah pasti kasih jalan.” Hari itu saya benar-benar sedang dalam keimanan yang baik. *bolehlah ya nyengir dikit 😃😃😃



Suami berangkat kerja. Saya menyibukkan diri dengan kegiatan rumah tangga. Membereskan rumah yang sudah dibuat berantakan lagi oleh bidadari kecil kami. Sesekali masih teringat akan pampers yang habis. Yang berusaha saya abaikan dengan menyibukkan diri menemani anak bermain.

Balasan Datang Tidak Pakai Lama

Jam empat sore, suami sudah kembali dari kerja. Melihatnya senyum-senyum sambil melepas pakaian saya pun bertanya, "Belum bisa beli pampers ama sandal Nurul ya, Mas?”
“Bisa dooong." Jawabnya. Masih dengan senyumnya yang mencurigakan. “Taraaa…” Ditangannya yang terulur, saya melihat selembar amplop berwarna coklat. “Bonus dari Boss.” Lanjutnya.
Saya langsung mengambilnya, membuka dan menghitung jumlahnya. Allahu Akbar! Pas sekali dengan 10x lipat yang Allah janjikan. Saya bersedekah 20.000 di siang hari dan Allah langsung menggantinya Rp. 200.000 di sore hari. Masih ditambah 100 ribu yang saya anggap sebagai pemberian-Nya untuk biaya kami ikut rombongan jamaah masjid pergi ke Istiqlal. Masya Allah…

Sejak itu, saya semakin yakin, Janji Allah adalah PASTI. Sedekah tidak akan pernah membuat kita kekurangan. Sedekah tidak akan pernah membuat kita jatuh miskin. Yang ada justru rezeki semakin meningkat berlipat-lipat.

Mari, Kawan, jangan takut berbagi. Setidaknya ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari berbagi. Di antaranya:

1. Ketenangan
Percayalah, mengeluarkan sedekah untuk berbagi dengan yang lain, dapat membuat hati tenang, Kawan. Jangan khawatir, meskipun kita di titik nol rupiah, jika sudah bisa bersedekah di hari itu, rasanya kita dekaat sekali dengan Allah. Sehingga ketenangan itu hadir di hati kita.

2. Meringankan Beban Orang Lain
Berapa pun yang kita keluarkan untuk berbagi, itu bisa sangat bermanfaat untuk membantu meringankan beban orang lain, Kawan. Jadi jangan pernah takut berbagi ya.

3. Membersihkan Harta Kita
Mungkin sebagian orang beranggapan yang dapat mensucikan harta adalah zakat. Itu memang benar. Tetapi nilai sedekah juga bisa lho sebagai pembersih harta kita. Logikanya, setiap harta yang kita dapatkan, itu ada hak orang lain di sana. Jika kita tidak mengeluarkannya untuk diberikan kepada yang berhak, bisa saja itu menjadi harta yang tidak halal buat kita. Sehingga dapat memberatkan hisab kelak di hari perhitungan. Naudzubillahimindzaalik.

4. Tolak Bala
Sedekah bisa menghindarkan kita dan keluarga dari bencana. Karena itulah, setiap kali hendak melakukan perjalanan, kita dianjurkan untuk bersedekah agar Allah menjaga kita selama perjalanan itu. Tentu saja diiringi dengan doa ya, Kawan. Dengan demikian insya Allah, Allah akan menjaga kita selalu.

5. Hidup Terasa Lebih Berkah
Ya. Ini bisa terjadi, karena saat kita mengeluarkan sedekah untuk berbagi dengan yang membutuhkan, bisa dipastikan, kita akan peroleh balasan berupa doa-doa baik dari penerima. Keberkahan harta, keberkahan hidup, kebahagiaan dunia akhirat. Jadi, jangan pernah takut untuk berbagi.

6. Menambah Kekayaan
Percaya tidak percaya, matematika Allah tidak pernah salah. Silakan dipraktekkan sendiri. Allah pasti akan menggantinya berlipat-lipat. Bagi Allah sangat mudah melakukan itu. Syukur-syukur bisa melakukannya sebagai amalan harian, meskipun nominalnya masih kecil.

Itulah beberapa manfaat dari berbagi lewat sedekah. Semoga kita dimudahkan untuk melakukannya. Jangan lupa doakan saya, semoga segera dimampukan untuk bisa sedekah minimal Rp. 100.000 perhari.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Tabik
Ida Raihan
Surabaya, Senin, 25 Maret 2019 (09:29)


106 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS