BLANTERVIO103

Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Mengajarkan Kesederhanaan Mencintai Indonesia

Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Mengajarkan Kesederhanaan Mencintai Indonesia
31 August 2023


Kampung-lali-gadget-sidoarjo

Apa yang kamu bayangkan ketika kalimat, "kampung lali gadget" disebut?


Pertanyaan selanjutnya, "berapa lama anak-anakmu bermain gadget dalam sehari?" 


Untuk pertanyaan kedua, jangan-jangan akan banyak orang tua yang berteriak, "Huhu, jangan tanyakan itu kepadakuh."


Zaman saya masih kecil dulu, tidak ada anak-anak yang mengenal gadget. Tidak ada anak-anak yang memiliki smartphone. Berbeda sekali dengan anak-anak zaman sekarang, yang sebagiannya, masih sekolah dasar (SD) saja sudah memiliki smartphone yang canggih. Entah itu ponsel lungsuran dari orang tuanya, atau sengaja dibelikan baru, agar tidak merecoki ponsel orang tua. Di point ini, cung siapa yang mau mengaku? Huhu…


Nih, Mak, saya kasih info menarik, untuk membuat anak-anakmu, anak-anak.kita, melupakan gawai mereka.


"Eh bisa gitu? Gimana, gimana?"


Bawa mereka berkelana ke Kampung Lali Gadget di Sidoarjo Jawa Timur!




Kampung Lali Gadget


Berbeda dengan zaman saya kecil dulu, di era digital yang semakin canggih seperti sekarang ini, perkembangan teknologi memang sudah semakin menguasai kehidupan sehari-hari. Segala macam aktivitas manusia, baik urusan pekerjaan, hiburan, maupun interaksi sosial, semuanya lebih mudah dengan kehadiran gadget dan internet.


Internet dan gadget sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.


Namun siapa sangka, di tengah fenomena ini, terdapat sebuah kampung yang menonjol dengan sikap berlawanan. Kampung tersebut adalah Kampung Lali Gadget, yang terletak di wilayah Sidoarjo - Jawa Timur.


Adalah Achmad Irfandi dan Nicho Priambodo, yang saat itu merasa cemas dan prihatin dengan ketergantungan yang semakin tinggi terhadap teknologi di kalangan anak-anak dan remaja. Keduanya melihat bagaimana mereka lebih memilih bermain gadget daripada berinteraksi dengan lingkungan dan teman-teman di sekitar. Mengabaikan nilai-nilai yang seharusnya dipelajari melalui kehidupan nyata. Oleh karena itu, Acmad Irfandi dan teman-temannya mengambil inisiatif untuk membentuk kampung yang menghormati tradisi dan membatasi penggunaan gadget.


Nah saya jadi ingat dong, sering melihat pasangan yang duduk berdua di teras, tetapi saling diam karena pada sibuk dengan gadget masing-masing. Begitu pula kerumunan anak-anak yang hampir setiap hari saya dapati di sekitar rumah kami. Mereka berkelompok, tetapi pada menunduk dan hanya suara dari ponsel di tangan mereka yang terdengar. Sungguh miris.


Di Kampung Lali gadget, selain dikenalkan dengan permainan tradisional, anak-anak juga dikenalkan pada Hari Anak Nasional, dan diajarkan menulis surat untuk Presiden. Woah, bakal nyampe ke Bapak Presiden gak ya surat dari mereka?




Mengajarkan Anak Kesederhanaan Dan Mencintai Indonesia


Banyak pengunjung Kampung Lali Gadget yang mengaku merasa terhibur dan bahagia ketika bermain di sana.


Pastinya dong, secara mereka pasti jarang menemukan keseruan permainan tradisional di daerah masing-masing.


Menurut Achmad Irfandi, selaku inisiator Kampung Lali gadget, kegiatan ini adalah upaya, mengedukasi anak untuk hidup sederhana dan mencintai permainan tradisional.


"Kita itu ingin mengajarkan anak kederhanaan, mencintai Indonesia dari kampung. Dari budaya-budaya yang ada di kampung. Termasuk permainan tradisional yang semua lahir di kampung, dengan bahan alam. Seperti orang-orangan sawah yang terbuat dari jerami. Pokoknya banyak hal yang bisa dimainkan di kampung."


Jenis-Jenis Permainan Tradisional di Kampung Lali Gadget



Menurut saya, kampung Lali Gadget ini sangat recomended untuk dijadikan destinasi wisata yang luar biasa. Dapat memberikan pengalaman yang berbeda kepada anak-anak kita, dan membuat mereka sejenak melupakan gadget di rumah.


Ada banyak sekali permainan yang menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak-anak lainnya.


Di antaranya, permainan egrang, balap godhong (lompat daun), membuat mahkota dengan daun, bakiak, dan sebagainya.


Dengan adanya permainan tradisonal seperti ini, bukan berarti anak-anak dilepas dengan bebas begitu saja. Menurut Achmad Irfandi, anak-anak juga dibekali dengan pemahaman manajemen resiko. Di antaranya, jika bermain panah-panahan maupun tembak-tembakan, maka tidak boleh diarahkan ke teman lainnya. Ketika sedang bermain lumpur, juga jangan sampai lempar-lemparan lumpur karena dapat membahayakan mata.


Wah, keren sih ini.


Respon Positif Warga



Warga sendiri menganggap, apa yang dilakukan Achmad Irfandi dan rekan-rekannya adalah kegiatan positif, meskipun diawal mulainya pembangunan banyak yang mempertanyakan kegiatan tersebut. Namun kini, banyak warga sekitar yang memanfaatkan kampung lali gadget untuk mengais rezeki. Dengan berjualan di sekitarnya.


Sementara warga dari luar daerah, merasa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk anak-anak mereka. Apalagi, mereka tidak bisa menemukan permainan semacam itu di wilayah sendiri.


Kampung Lali Gadget yang terletak di desa Pagerngumbuk, kecamatan Wonoayu, kabupaten Sidoarjo - Jawa Timur ini sudah terkenal bukan hanya di lingkup kabupaten, namun sudah sampai di tingkat nasional. Bahkan beberapa artis juga sudah mengunjungi tempat tersebut meskipun letaknya berada di wilayah pinggiran Sidoarjo. 


Nah, kamu pengen ke sana nggak, Mak? Bawa anak-anak menyaksikan langsung permainan tradisional, sekaligus memainkannya sendiri. Plus emak dan bapaknya bisa juga bernostalgia, mengenang masa kecil yang bahagia ketika bermain permainan tradisional di zaman dulu.


Duh kangen banget ama masa kecil dulu. Huhu…

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 9 comments:

  1. Anak2 saya main gadget tapi dibatasi karena memang pernah coba dikasih gadget secara bebas, bukan anteng malah tantrum. Kampung lali gadget cocok banget deh buat anak2 zaman now yang mulai kecanduan gadget. Sayangnya jauh. Heheheh

    ReplyDelete
  2. Aku pernah ajak anak anak main di Kampung Lali Gadget ini
    Seru
    Mereka bisa merasakan bermain permainan tradisional

    ReplyDelete
  3. Menginspirasi nih. Kampung Lali Gadget karya Achmad Irfandi dan rekan-rekannya bikin anak-anak mengenal permainan jaman dulu dan lebih mencintai Indonesia. Selain itu biar makin lupa ama gadget.

    Warga sejitar pun bisa memanfaatkan untuk berjuakan di sekitarnya.

    ReplyDelete
  4. Kalau deket, aku sih mau banget ajak anak2 main kesana. Sayangnya jauh.. aku ngacung deh mba soal kasih gadget ke anak. Tau bgt itu kurang bijak (terlepas dr kebutuhan mereka di skolah yg emang uda pake gadget). Yah...sebisa mungkin ttp menciptakan kehangatan keluarga walau masing2 pegang gadget.

    ReplyDelete
  5. Aku tahu Kampung Lali Gadget ini tahun lalu, dan jadi pengen kesan. Sayangnya belum ada kesempatan jalan-jalan arah sana. Keren ya kiprah anak muda Irfandi ini, kepedulian yang menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya

    ReplyDelete
  6. Aku juga seneng kalau ada Kampung Lali Gadget seperti yang digagas Achmad Irfandi. Karena seperti ke zaman purba. Hihihi.. menikmati waktu dan asik menjalani kehidupan sosial yang sebenarnya.

    ReplyDelete
  7. Kami pernah kerja sama dengan ini saat buat event parenting. Anak anak playdate ditemani Kampunh Lali Gadget dan emaknya bisa denger seminar dari narasumber

    ReplyDelete
  8. Anak-anak suka main gadget sebenarnya karena ga ada plihan alternatif kegiatan lain, kalau dibuat ada kegiatan apalagi bareng teman-temannya, bakal lali sama gadget

    ReplyDelete
  9. Duh suka banget konsepnya, bisa bikin anak lupa sama gadget. Memang sekarang anak-anak kecilpun sudah dekat sekali dengan gadget. Tinggal kita saja yang harus pintar pintar mengatur jam pemakaiannya.

    ReplyDelete
1897012769711992300