0
Home  ›  Curhat  ›  Kehidupan  ›  Keluarga  ›  Kisah Nyata

Pengalaman Berburu Tiket Mudik

Ketiduran di station saat nunggu kereta


Tahun ini merupakan kali kedua saya mengalami berebut tiket mudik lebaran. Tahun lalu mudik ke Lampung, saya tidak harus berebut karena tiket pesawat ke Lampung sangat banyak, sehingga saya bisa dengan mudah peroleh promo dalam sekali klik ke link salah satu penjual online. Dan tahun sebelumnya (2015), adalah pengalaman pertama saya mudik ke Surabaya. Ikut suami.

Saat itu kami masih tinggal di Jakarta, sehingga ketika kesulitan peroleh tiket dari online, kami bisa langsung mengecek ke station Pasar Senen, dibantu oleh Customer servicenya, dan peroleh tiket meskipun harus transit dulu di Semarang. Lumayan, bisa kami manfaatkan untuk singgah dulu di salah satu tempat wisata sejarah, Lawang Sewu.



Kali ini tiket terasa begitu sulit didapat. Pesawat PP Jakarta - Surabaya yang termurah saja harganya sudah mencapai Rp. 1.100.000 - 1.300.000 sedangkan kami bertiga saat ini. Jika dikalikan untuk sekali jalan sudah terlihat nilai yang lumayan. Pilihan pun jatuh pada kereta api.

Kalo yang ini kereta keretaan di Lawang Sewu


Masuk tiga bulan jelang lebaran, mulailah kami pantengin internet, website-website yang menjual tiket. Traveloka dan tiket.com. Berbagi tugas, suami ke Traveloka, saya ke tiket.com. Melek malam hingga pukul 02:00 setiap malam. Sayangnya, pada saat seperti itu, internet sering tidak bersahabat, shingga tetap tidak kebagian. Setiap ngeklik, larinya ke waiting list, begitu ditunggu dan lanjut, jawabannya SOLD OUT. Ugh...

Sekali kami putuskan untuk mengecek langsung ke Cikampek. Siapa tahu masih seberuntung tahun 2015. Perjalanan 1,5 jam (PP 3 jam) kami tempuh bermotor sambil menggending si bayi 5 bulan. Sayangnya tiket juga sold out di sana. Akhirnya kami masih harus bersabar. Dan menunggu keajaiban, berupa tambahan gerbong lagi. Karena pada tambahan gerbong sebelumnya pun kami tidak kebagian.

Station Cikarang 2010 (sumber: Wikipedia)


Tambahan gerbong yang belum pasti tentu membuat kami was-was. Sehingga kami tidak berhenti untuk terus mengecek website kereta api. Akhirnya kami putuskan untuk pulang lebih awal. Seminggu sebelum lebaran. Mumpung ada tiket di tanggal itu. Itupun harus transit dulu di Semarang lagi. Tak masalah, justru itu menguntungkan, kami bisa berhenti untuk buang hajat dan sholat di station Semarang. Karena saya kesulitan jika harus masuk toilet kereta atau pesawat. Tidak tahan dengan baunya.

Hah... Selesai, urusan tiket sudah selesai. Tinggal mikirin uang buat jalan-jalan di Surabayanya.

Bagi kamu yang berniat mudik dan belum ada tiket, ada rencana tambahan gerbong lagi pada 13 Juni 2017 ini. Silakan dicek di websitenya kereta api. Semoga beruntung. Bagi kamu yang belum berhasil jangan menyerah. Teruslah mencoba.

Sering-sering mengecek link kereta api. Siapa tahu ada yang cansel, sehingga dimunculkan kembali, dan bisa dibooking. Ini yang saya lakukan kemarin.

Coba Sepuluh Menit lagi. Pada jam dua belas malam, orang akan berebut masuk ke link kerta untuk booking tiket, biasanya akan ada yang kalah di internet (seperti saya), karena itu coba masuk lagi 10 menit setelahnya.

Pilih tiket yang lebih mahal. Jangan ngeklik harga tiket yang paling murah, karena sudah pasti banyak yang menginginkan dan menjadi rebutan. Dari pada tidak dapat sama sekali, lebih baik ambil opsi kedua atau ketiga. Yang mungkin selisih 20-50 ribu.

Cek Lagi tiga jam kemudian. Biasanya ada saja orang yang tidak bisa langsung membayar tiket yang telah dibookingnya sampai habis waktu pembayaran. Nah yang begini ini tiket akan kembali dimunculkan dan bisa dibooking ulang setelah tiga jam.

Itulah sedikit tipz dan pengalaman saya. Semoga pembelian tiket lancar, mudik aman, nyaman, selamat sampai tujuan. Liburan penuh kebahagiaan.

Ida Raihan
Cikarang, Minggu, 11 Juni 2017 (11:52)
14 comments
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS