Sejak usia lima tahun, anak sulung kami yang kini berusia delapan tahun, sudah sering memasak makanan yang dia suka.
Di antaranya menggoreng sosis, nyeplok telur, membuat camilan opak jepit khas Surabaya, atau memasak mie instant.
Meskipun masih sangat muda, saya tidak pernah menghalanginya untuk belajar melakukan tugas orang dewasa tersebut. Karena, bagi saya, belajar memasak adalah keterampilan yang bermanfaat untuk segala usia, termasuk anak-anak. Itu juga akan menjadi bekal kelak jika mereka dewasa.
Selain memberikan keterampilan praktis, memasak juga menawarkan berbagai manfaat yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial mereka. Jadi mengapa harus dilarang jika anak-anak mau belajar memasak?
Sebagai orang tua, sudah pasti saya memilih mendukung kegiatan positif tersebut. Apalagi anak sulung juga bilang, kelak ingin menjadi seorang koki.
Berikut adalah beberapa manfaat mengajari anak memasak.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus
Proses memasak melibatkan berbagai aktivitas yang dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti mencincang, mengaduk, menuang bahan, dan menggunakan alat dapur. Aktivitas ini melatih koordinasi tangan dan mata, serta kekuatan otot kecil pada tangan dan jari anak. Hal ini tentu sangat berguna, terutama buat anak, yang memiliki otot lemah.
Mengenalkan Anak pada Konsep Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Memasak melibatkan banyak konsep matematika dan ilmu pengetahuan, seperti pengukuran bahan, perbandingan, dan sebagainya. Anak-anak dapat belajar cara mengukur bahan dengan tepat, memahami waktu memasak, dan mengamati perubahan bentuk atau warna bahan saat dipanaskan.
Meningkatkan Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Memasak memberi mereka rasa bahagia ketika melihat hasil masakan yang mereka buat sendiri, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
Dengan mengajari anak untuk memasak, mereka juga akan merasa lebih mandiri dan percaya diri pada kemampuan sendiri.
Itu yang terjadi pada anak sulung kami. Saat saya sedang kurang sehat, dan ingin beristirahat, dia biasanya akan dengan senang hati menawarkan diri, untuk membantu memasak. Seperti membuatkan minuman hangat, atau memasakkan mie instant untuk makan adik dan bundanya ini, ketika ayahnya sedang bekerja di luar rumah. Sangat menguntungkan bukan?
Mendorong Kreativitas dan Eksperimen
Memasak memberikan anak kesempatan untuk bereksperimen dengan berbagai bahan dan menciptakan hidangan yang unik. Proses ini mendorong kreativitas mereka untuk mencoba resep baru, mengganti bahan-bahan, atau mengatur makanan dengan cara yang menarik.
Namun, ingat ya Mak, wajib didampingi, khususnya jika emak tidak ingin stok bahan makanan di dapur habis mubazir.
Ini dulu sering banget terjadi pada saya. Saat anak sulung bereksperimen di dapur, saya sibuk dengan si adek yang waktu itu masih bayi. Tahu-tahu, stok bahan makanan seperti terigu, minyak, garam dan telur, dan lain-lain, sudah diaduk di panci, ceret, dan sebagainya. Sementara di lantai, licin bekas tumpahan adonan hasil eksperimen tersebut. Alhasil, selain buang-buang makanan, emak juga emosi tingkat dewa karena stok bahan makanan sebulan kandas dalam hitungan menit. Plus, masih harus membersihkan lantai yang licin dan berminyak. Wakakakakak, nangis di pojokan.
Mendekatkan Anak dengan Budaya dan Tradisi
Memasak juga merupakan cara yang bagus untuk mengenalkan anak pada budaya dan tradisi kuliner yang berbeda. Mereka dapat mempelajari resep-resep khas dari berbagai daerah atau negara, serta memahami keberagaman dalam cara memasak dan menyajikan makanan.
Siapa tahu kan, kelak mereka bisa menjadi orang yang sukses dengan membuka restoran di banyak negara. Aamiin.
Cara Seru Mengajari Anak Memasak
Pernah nggak, Mak, memperhatikan anak-anak bermain masak-masakan di sekitar rumahmu?
Di sini banyak anak-anak di sekitar rumah, baik cewek maupun cowok, hampir semuanya suka main masak-masakan. Mereka belajar menakar air untuk dimasukkan ke dandang, memetik dedaunan untuk dijadikan bahan sayur-sayuran, juga belajar memotong bahan makanan.
Dari sana saya melihat, sebenarnya hampir semua anak suka belajar memasak. Hanya saja, kurangnya perhatian dan pengarahan dari para orang tua di bidang ini, jadi banyak orang tidak bisa memasak karena tidak terbiasa.
Nah kabar baiknya, di era digital ini, sekarang mengajari anak memasak tidaklah sesulit yang dibayangkan lho. Karena sekarang sudah ada website yang akan mengajarkan anak kita belajar memasak dengan cara yang seru dan menyenangkan. Nggak percaya? Cuuss buka deh, website Culinary School.
Di website ini anak-anak akan diperkenalkan dengan macam-macam jenis kuliner dari berbagai negara.
Mereka juga bisa belajar mengenal nama-nama sayuran serta bahan-bahan makanan yang dibutuhkan dalam dunia perkulineran melalu games!
Games?
Yupz! Di Culinary School anak-anak bisa belajar memasak sambil bermain game yang seru dan menyenangkan, sehingga mereka tidak akan bosan.
Selain itu, Culinary School juga memberikan pandangan yang luas tentang dunia perkulineran, melalui kajian yang mendalam dari berbagai jenis kuliner dari berbagai negara. Dengan harapan calon koki bisa melangkah dengan penuh percaya diri dengan kemampuannya mengolah berbagai makanan yang disukainya untuk ditunjukkan kepada dunia.
Dikemas Dalam Bentuk Kids Friendly
Game adalah hal yang paling disukai anak-anak ketika mereka sedang memegang gadget. Benar?
Nah di Culinary School game yang ditawarkan bukan cuma soal kuliner lho. Ada juga Sport Games dan Brain. Seperti, mahjong, cards, board, soccer, basketball, golf, dan banyak lagi lainnya. Dan semua itu bisa juga dimainkan oleh para orang tua.
Belajar di Culinary School, tidak akan membosankan, karena dikemas dalam bentuk kids games yang asik dan seru, sehingga anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan..
Berikut adalah beberapa games yang sudah saya dan anak-anak mainkan di Culinary School.
Fruit Fit
Ini berguna untuk anak mengenal jenis buah dan nama-namanya. Penjelasan lengkapnya di gambar yaa.
Veggie Friends
Hampir mirip dengan fruit fit, ini juga pengenalan mengenai nama sayuran dan bentuknya dari berbagai jenis sayuran.
Sweety Cooking Chocolate Cake
Nah kalau ini sudah mulai memakai resep dan peralatan membuat kue ya, seperti halnya membuat kue coklat pada umumnya.
Guess The Food
Kalau ini menebak gambar yang muncul sesuai dengan namanya.
Saya juga sempet memainkan beberapa games lainnya, seperti Mahjong, Endless Dimensions dan lain-lain. Yang jelas semua asik untuk dimainkan. Plus gak ada iklan di tengah-tengah gamesnya! Kurang asyik gimana coba?
Penasaran? Cuss kunjungi aja websitenya.
Penutup
Belajar memasak memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, tidak hanya dari segi keterampilan praktis, tetapi juga dalam perkembangan sosial, emosional, dan intelektual mereka. Dengan mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan memasak, kita memberi mereka kesempatan untuk belajar sambil bersenang-senang, serta mengembangkan kebiasaan hidup sehat untuk bertahan seumur hidup.
Dari yang mudah lama-lamam terbiasa masak yang rumit seiring berjalannya usia ya mbak. Senangnya kalau anak punya antusiasme dalam memasak, itu pasti karena mamanya juga sering ngajak masak bareng jadi anak tertarik. Mengajarkan anak masak gak cuma lewat real masak tapi juga lewat games ya
ReplyDeletePermainan mahyong masih ada ya. Jaman mpo kecil suka main itu . Awalnya gak mengerti terus diajarin mama. Ternyata gampang main mahyong
ReplyDeleteAku mengalami sendiri jika mengajarkan memasak anak akan memberikan keterampilan praktis, dan menawarkan berbagai manfaat yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial. Seperti anakku (cowok) yang aku ajari masak sejak kecil kini saat kuliah di luar negeri jadi mandiri terbiasa masak sendiri
ReplyDeletePermainan Culinary game juga merupakan permainan yg edukatif. Anak belajar sambil bermain, jadi ngga membosankan. Selain itu anak juga diajari praktek memasak melalui game ini, sehingga anak lebih happy.
ReplyDeleteSalah satu cara seru mengenalkan makanan sehat adalah dengan memulai mengenalkan keragaman kuliner dari berbagai negara. kalau belum bisa icip langsung bisa lewat keseruan game dan juga lewat info2 virtual yang bisa menambah wacana anak2...
ReplyDeletewah pasti seru ya mbak game di culinaryschools ini karena bisa sekalian mengenalkan anak ke nama makanan dan sayuran jadinya bisa jadi edukasi juga
ReplyDeleteMengajari anak memasak bisa dilakukan dengan banyak cara, ya, salah satunya dengan mengajak anak bermain culinaryschools. Permainan di sana banyak macamnya, tinggal pilih yang disenangi oleh anak-anak.
ReplyDeleteEh, saya juga sempat main mahjong, loh, hehehe
Semoga anak-anak bisa menjadi orang sukses yang sesuai dengan passion-nya yaa..
ReplyDeleteSeneng banget ada website Culinary School yang bisa mengajak anak-anak berpikir secara konstruktif melalui sebuah games edukasi menyenangkan.
ku juga suka main games tentang makanan, karena bikin nafsu makan dan grafiknya lucu-lucu :D
ReplyDeleteSekarang mengajarkan masak pada anak-anak ada berbagai cara ya, salah satunya dengan culinary games. Minimal anak-anak paham jenis bahan makanan dan cara mengolahnya yang tentu akan berguna di masa yang akan datang.
ReplyDelete