BLANTERVIO103

Perjuangan Menghias Kue Ulang Tahun Pertama

Perjuangan Menghias Kue Ulang Tahun Pertama
14 November 2017
Kue yang telah dipotong
Hari ini, 11 November 2017 merupakan hari bersejarah dalam hidup saya. Pasalnya, di tanggal dan bulan yang sama, Nurul Ikhlas lahir tahun lalu. Nurul Ikhlas berusia satu tahun hari ini.

Sebagai rasa syukur, atas kepercayaan Allah menitipkan Bidadari Cantik itu kepada saya selama satu tahun ini, saya pun berkeinginan membuat tasyakuran kecil-kecilan. Awalnya saya ingin membuatkannya kue dan nasi kebuli untuk dibagikan kepada beberapa tetangga, tetapi berhubung kami sedamg direpotkan oleh kesibukan pindah kontrakan, akhirmya suami menyarankan membuat salah satunya saja. Dan karena saya ingin sekalian belajar menghias kue, maka saya memilih membuat kue.

Akhirnya dihias senisanya.. Sederhama.


Dengan semangat dan rasa bahagia, saya mulai meracik bahan yang telah saya sediakan jauh hari. Keinginan untuk menghias kue sendiri sudah jauh hari pula saya impikan. Dengan bekal nonton di youtube, saya merasa sangat yakin, menghias kue sangatlah mudah. Sementars basecakenya saya ambil dari postingan-postingan di group Facebook.

Pertama yang ingin saya bikin adalah, Rainbow Cake, Red Velvet, dan Black Forest. Tetapi, rasanya terlalu serakah jika ketiganya saya bikin semua. Belum tentu tenaga akan sampai juga sesuai keinginan. Akhirnya saya harus mengeliminasi salah satunya. Pilihan saya untuk mengkombinasikan dua kue saja, dimenangkan oleh Rainbow Cake dan Red Velvet. Black Forest saya lupakan sejenak.

Rainbow Cake, rasanya enak dan juga lembut. Begitu juga Red Velvetnya. Saya puas dengan kedua kue tersebut.

Tampilan waktu masih bingung


Selanjutnya adalah menghias kuenya. Ini hal yang paling saya tunggu-tunggu sejak Nurul berusia 3 bulan. Saya sudah browsing sana-sini, untuk mendapatkan gambar kue yang bakal saya buat.

Sejak usai sholat dzuhur saya mengoprek dapur dengan bahan hiasan kua. Membuat Fondant dan Butter Cream. Hasilnya? Fondant gagal. Akhirnya saya endapkan di kulkas. Ok. Lanjut ke Butter Cream. Berhasil.

Selanjutnya, tahan memoles cake. Seru? Iya! Gampang seperti yang terlihat di video Youtube? Oh No... Big big No! :D

Ternyata jauuuh dari ''semudahan yang saya banyangkan' atau yang saya lihat di YouTube. Fondant saya gagal, sementara Butter Creamnya jadi bercampur dengan remah-remah cakenya.

Hampir putus asa ketika jam telah menunjukkan pukul 17:00 saya belum juga selesai menghias kue. Sementara bahan hiasan telah habis akibat try and error.

Terakhir, saya pun memutuskan menaburkan coklat dan keju parut saja di atas cake. Beruntung masih punya kedua bahan tersebut. Hingga akhirnya saya berhasil menyuguhkan cake kepada tetangga dan anak-anak jelang maghrib. Alhamdulillah.

Nah itulah pengalaman pertama saya menghias kue ulang tahun. Yang awalnya sok-sokan mau bikin yang mewah bertingkat. Akhirnya menerima takdir dengan hiasan seadanya dan belepotan. Hehe... yang penting kuenya enak *membela diri

Dan akhirnya saya pun sadar diri, bahwa menghias kue ulang tahun atau wedding cake, tidak cukup hanya bermodal keyakinan dan menonton video tutorial. Tetapi butuh ketelatenan dan kesabaran. Bagi pemula, setidaknya harus memerhatikan beberapa hal:
Pertama: Jangan terburu-buru membayangkan yang wah, dan langsung mengambil bentuk yang sulit. Tetapi mulailah dari yang termudah/sederhana dulu. Seperti halnya orang belajar, mulailah dari dasar.
Kedua: Tidak langsung mengaplikasikan bahan hiasan ke atas kuenya. Tetapi bisa dibuat di kertas dulu. Bisa kertas minyak atau kertas kue. Jadi jika ada kesalahan bahan masih bisa digunakan.
Ketiga: Siapkan bahan lainnya buat topping. Misal, biskuit, wafer, keju, messes atau coklat. Ini bisa digunakan ketika kita telah mentok dengan polas-poles namun tidak berhasil. Saya pun akhirnya menggunakan keju dan coklat sebagai taburan atas, karena belum berhasil membuat mawar.
Terakhir: Jangan malu bertanya pada ahlinya, dan terus belajar.

Tabik
Ida Raihan
Cikaranh, Sabtu, 11 November 2017 (19:00)

Share This Article :
Ida Raihan

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 2 comments:

  1. Kue buatan sendiri lebih banyak artinya dibanding beli ya mbak. Saya juga pernah beberapa kali bikin kue sendiri. Hasilnya sederhana tapi puaaass banget. Apalagi kalo liat orang yang kita buatkan kuenya seneng. Capeknya.jadi hilang. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget Mbak. Capek sekalioun tetap puas. Nyuci perkakasnya pun gak gondok ya. Hihi...

      Delete
1897012769711992300